Kamis, 29 November 2012

Apa yang Menghalangimu Belum Berjilbab??

Diposting oleh Rhani Cupid di Kamis, November 29, 2012 0 komentar
Saudariku yang baik, hijab adalah pakaian wanita muslim yang menutup bagian kepala sampai dengan kaki (termasuk didalamnya jilbab/kerudung dan pakaian yang longgar tidak memperlihatkan lekuk tubuh). Bagi orang awam, masalah hijab mungkin dianggap masalah sederhana.

Padahal sesungguhnya, ia adalah masalah besar. Karena ia adalah perintah Allah SWT yang tentu didalamnya mengandung hikmah yang banyak dan sangat besar. Ketika Allah SWT memerintahkan kita suatu perintah, Dia Maha Mengetahui bahwa perintah itu adalah untuk kebaikan kita dan salah satu sebab tercapainya kebahagiaan, kemuliaan dan keagungan wanita.

Seperti firman Allah SWT: "Hai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.(QS. Al Ahzab:59)

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda: "Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, diatas kepala mereka (terdapat suatu) seperti punuk onta yg lemah gemulai. Laknatlah mereka! Sesunggunya mereka adalah wanita -wanita terlaknat."(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad(2/33)

Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga pernah bersabda: Dua kelompok termasuk penghuni Neraka, Aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu seperti orang yg membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia dan para wanita yg berpakaian (tetapi ) telanjang, bergoyang berlenggak lenggok, kepala mereka (ada suatu) seperti punuk unta yg bergoyang goyang. Mereka tentu tidak akan masuk Surga, bahkan tidak mendapat baunya. Dan sesungguhnya bau Surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian."(HR. Muslim, hadits no. 2128).

Dimasa kini banyak alasan atau sebab yang sering dijadikan alasan mengapa para wanita enggan untuk berhijab, diantaranya:

1. Belum mantap



Bila ukhti/saudari berdalih dengan syubhat ini hendaknya bisa membedakan antara dua hal. Yakni antara perintah Tuhan dengan perintah manusia. Selagi masih dalam perintah manusia, maka seseorang tidak bisa dipaksa untuk menerimanya. Tapi bila peritah itu dari Allah SWT tidak ada alasan bagi manusia untuk mengatakan saya belum mantap, karena bisa menyeret manusia pada bahaya besar yaitu keluar dari agama Allah SWT sebab dengan begitu ia tidak percaya dan meragukan kebenaran perintah tersebut.
Allah SWT berfirman Allah: "Dan tidak patut bagi lelaki mukmin dan wanita mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah SWT dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 36)

2. Iman itu letaknya di hati bukan dalam penampilan luar



Para ukhti/saudari yang belum berhijab berusaha menafsirkan hadist, tetapi tidak sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam: Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian.(HR. Muslim, Hadist no. 2564 dari Abu Hurairah).
Tampaknya mereka menggugurkan makna sebenarnya yang dibelokkan pada kebathilan. Memang benar Iman itu letaknya dihati tapi Iman itu tidak sempurna bila dalam hati saja. Iman dalam hati semata tidak cukup menyelamatkan diri dari Neraka dan mendapat Surga. Karena definisi Iman Menurut jumhur ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah: "keyakinan dalam hati, pengucapan dengan lisan, dan pelaksanaan dengan anggota badan". Dan juga tercantum dalam Al-Quran setiap kali disebut kata Iman, selalu disertai dengan amal, seperti: "Orang yg beriman dan beramal shalih....". Karena amal selalu beriringan dengan iman, keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan.




Luv cups ♥,
 

Cantikkah Jiwa Kita?

Diposting oleh Rhani Cupid di Kamis, November 29, 2012 0 komentar



“Meninggalkan dunia hitam… helai demi helai rambutku…” Ungkapan hati yang ditulis seorang teman, membuat saya tersenyum, tergelitik, dan kemudian berpikir…

Bagaimanakah seharusnya kita, khususnya muslimah, menyikapi kenyataan bahwa kita tak lagi muda? Kulit yang tak lagi elastis, kerutan di wajah semakin jelas, rambut yang tak lagi hitam sempurna…

Apakah kita lantas menjadi gundah gulana, resah gelisah, dan takut? Apa yang kita takuti? Takut tak lagi terlihat cantik, menarik, dan juga takut suami berpaling kepada wanita lain yang jauh lebih muda dari kita? Hmmm… Ketakutan yang terakhir ini tentu bukan tanpa alasan, karena survei membuktikan, segelintir laki-laki memang ada yang seperti itu tabiatnya…

Berbagai upaya pun kita lakukan demi mencegah penuaan. Sibuk merawat kecantikan lahiriah, memakai berbagai produk kosmetik anti aging, mungkin mendatangi klinik-klinik kecantikan, atau bahkan tak ragu melakukan bedah plastik!
Tapi kalau kita berpikir lebih dalam lagi, menjadi tua adalah suatu hal yang patut kita syukuri. Tanda-tanda-tanda penuaan adalah bukti bahwa Allah swt sangat sayang kepada kita! Di balik penuaan ada hikmah luar biasa! Ya, Allah mengingatkan kepada kita bahwa mungkin jatah hidup kita di dunia sudah hampir habis, waktu kita di dunia fana ini semakin sedikit, dan malaikat Izrail telah bersiap menjemput kita…

Ah betapa kita selalu memikirkan pandangan orang lain terhadap diri kita. Kita selalu ingin terlihat cantik di mata orang. Kita berpakaian indah nan serasi, memoleskan kosmetik pada wajah, memakai assesori penunjang penampilan…
Tapi pernahkah kita berpikir bagaimanakah pandangan Allah terhadap diri kita? Tengoklah kembali hari-hari yang telah kita lewati, betapa sering kita lalai menjalankan perintah Allah…

Duhai Allah yang MahaMenatap, apakah kini Engkau tengah menatap hamba dengan penuh kasih? Ataukah Engkau memandang diri ini hina, memandang hamba dengan penuh murka, karena hamba bergelimang dosa…

Apakah bekal kita sudah cukup untuk menghadapi Hari Keputusan nanti? Apakah di hari itu wajah kita berseri-seri, atau wajah kita tertunduk terhina? Bagaimanakah nasib kita di Alam Barzakh, di Padang Mahsyar, di shirath-Nya? Dimanakah tempat kembali kita? Akankah pintu Surga terbuka untuk kita? Atau Neraka menjadi tempat kembali kita? Inilah yang seharusnya membuat kita takut!

Sibukkan diri kitauntuk mempercantik jiwa, bersegeralah lari kepada Allah, senantiasa dekatkan diri kita kepada Allah, ber-taqarrub kepada-Nya… Gunakan sisa umur kita untuk mempersiapkan masa depan yang terbentang, yaitu kehidupan akhirat. Jangan sia-siakan satu-satunya kesempatan yang Allah berikan kepada kita, yaitu umur kita, karena detik-detik usia sangat berharga, tak akan pernah kembali lagi! Segeralah beramal shaleh!

Lalu bagaimana mengenai kecemasan terhadap suami kita? Berbahagialah Saudariku, karena kita telah menyerahkan segala urusan kita kepada Allah Swt. Hanya kepada-Nya lah kita bertawakkal, cukuplah Allah sebagai penolong kita. Allah yang menggenggam hati setiap makhluk-Nya, termasuk hati suami kita ada dalam genggaman-Nya!
Ikhtiar yang sungguh-sungguh kita lakukan adalah terus berusaha menjadi istri solehah, istri penyejuk hati suami yang berupaya mewujudkan keluarga asmara… assakinah, mawadah wa rahmah.

Tentunya harapan kita semua, saat kelak kita menghadap-Nya, kita dalam keadaan husnul khatimah, dan kalimat terindah menyambut kita, seperti dalam firman-Nya:


“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS. Al-Fajr [89] : 27-30)
“Ya Allah , Yang Maha Membolak-balikkan jiwa, tetapkanlah jiwa ini selalu dalam agama-Mu. Amiin…”


Wallahu a’lam bish-shawaab.
Bangkok, 3 Juni 2011.
Silvani


Luv cups ♥,
 

Rabu, 14 November 2012

Kisah Pohon Emas

Diposting oleh Rhani Cupid di Rabu, November 14, 2012 0 komentar


Ada sebuah pohon yang sedang berbuah lebat, buahnya terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan. Seekor burung jalak terbang kepohon tersebut dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut. "Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini." Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak,"Teman, tinggalah ditempat saya!" kemudian,seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, "Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus" Pohon berkata kepada burung kenari ini,"Jika engkau ingin memakan buah,silahkan ambil saja!" Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk di sana-sini dibadan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk. Burung pelatuk berkata, "Saya melihat didalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit dimakan ulat.." Si pohon dengan marah berkata, "Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya, cepat pergi dari sini!" Burung pelatuk akhirnya terbang pergi.
Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur. akhirnya daunnya juga layu, tidak bisa berubah lagi. Burung jalak terbang meninggalkannya...Burung kenari juga tidak bernyanyi lagi...
Pada saat ini burung pelatuk datang lagi, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan, dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat di tubuh pohon terpatuk habis. Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi. Pohon dengan perasaan terharu berkata, "yang bernyanyi & memuji Anda belum tentu seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukan kekurangan anda, juga bisa membantu anda, inilah teman sejati."
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mengelus untuk memanipulasi.



Luv cups ♥,
 
 

oásis de cupid Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea